Jumat, 17 Juni 2011

Program K2I Sarat Masalah, Kadisbun Tidak di Tempat

PEKANBARU-Program andalan Pemerintah Provinsi Riau yang selalu didengung-dengungkan yang lebih dikenal dengan Proyek Kebun Sawit K2I sebaiknya dihentikan. Proyek ini dinilai sarat dengan permasalan dan potensi akan menjerat pejabat-pejabat kepersoalan hukum.

    Berdasarkan data terakhir yang diterima Komisi B DPRD Riau dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, hingga Oktober 2010 realisasi Kebun K2i hanya mencapai lebih kurang 20 persen yaitu 2.128 hektar dari 10.200 direncanakan.
Tentang perlu tidaknya Proyek Kebun Sawit K2i ini dilanjutkan pelaksanaannya, anggota Komisi B DPRD Riau, H Jefry Noer mengatakan sebaiknya proyek yang bertujuan baik tersebut dihentikan saja pelaksanaanya.



    Menurutnya, proyek ini sarat masalah. ‘’Namun jika ingin proyek tersebut tetap dilanjutkan sebaiknya polanya di robah. Saya sering mengingatkan, setiap proyek ekonomi kerakyatan jangan ditenderkan," katanya saat di hubungi Haluan Riau,kemarin.

    Ia juga menambahkan, jika ditenderkan seperti inilah hasilnya. ‘’Nilai yang sampai kepada masyarakat jauh berkurang, maksimal hanya 20 persen. Sisanya itu digunakan untuk kepentingan tertentu,’’ terangnya

    Anggota DPRD Riau, Ir Jefry Noer yang juga mantan Bupati Kampar secara tegas dan sudah berkali-kali meminta proyek Kebun Sawit K2i tersebut dihentikan saja. Karena, katanya, proyek ini sangat berpotensi akan menyeret pejabat-pejabat di daerah Riau nantinya kepersoalan hukum.

    "Kita tidak ingin ada pejabat-pejabat Riau kembali terseret ke masalah hukum karena proyek. Meskipun kita tahu niat bahwa tujuan dari proyek ini sangat mulia, namun pelaksanaannya menyimpang. Padahal, proyek ini telah dianggarkan dan berjalan sejak tahun 2005 silam. Sedangkan realisasi dari program K2I itu masih sangat masih minim,"tambahnya.

Tidak di Tempat

    Sementara itu, di tempat terpisah Kepala  Dinas Perkebunan Provinsi Riau saat ditemui Haluan Riau tidak ada di tempat. Hal itu disampaikan oleh Ade, anggota Satpol PP yang bertugas di Pos Penjagaan  Dinas Perkebunan Riau.

    “Bapak Kadisnya tidak ada di tempat, bapak lagi pergi ke Kalimantan Timur , beserta  kepala bidang,menghadiri acara Pertemuan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan ke-XIII di Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur,”ujar Ade kepada Haluan Riau, Jumat (17/6).

Ia juga menambahkan, bahwa acara itu dimulai  tanggal 18 hingga tanggal 23 Juni 2011. “Kemungkinan 1 minggu lagi Bapak baru kembali,”tambahnya. Karena Kadis tidak berada di tempat informasi yang akurat tidak di dapatkan.(cr1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar