Jumat, 10 Juni 2011

Udah Tau Macet... Mendingan Jalan Kaki Ke Kantor...

Laporan Andre Vetronius

    Macet lagi, macet lagi/Gara-gara si komo lewat/Pak polisi jadi bingung/Orang-orang ikut bingung/ macet lagi, macet lagi gara-gara si komo lewat jalan Sudirman katannya berkeliling kota, tanya kenapa?

    Bait-bait lagu di atas sepertinya tak ada yang tak ingat. Lagu yang diciptakan Kak Seto itu dulu menjadi lagu idola anak-anak zaman saya kecil. Lagu yang menceritakan macet di Jakarta itu sebenarnya mengandung pertanyaan besar yang sampai sekarang belum terpecahkan. Hal itupun juga terjadi di Kota Pekanbaru saat ini.

    Kenapa gara-gara si Komo lewat jalan bisa macet? Menurut saya ada beberapa hal yang membuat macet gara-gara si Komo. Si Komo pake mobil pribadi yang ukurannya jumbo (maklum tubuh si komo kan jumbo juga). Nah udah tau macet eh malah pake mobil pribadi. Belum lagi kelakuan keluarga si Komo yaitu satu orang memakai satu mobil pribadi makanya jadi macet Kota Pekanbaru ini.

    Apalagi kelakuan si Komo tidak baik selama mengendarai kendaraan pribadinya, misalnya naik motor tidak pakai helm,menyelip-nyelip tidak jelas serasa jalan milik sendiri sampai-sampai panjat troktoar  dan menerobos lampu merah. Pas lagi macet si Komo pun lewat, maka masyarakat menyalahin si Komo.  Mungkin Kota ini sudah takdirnya macet,  mau si Komo yang lewat, mau si Gubri yang lewat, mau si Mentri lewat, apalagi tidak ada yang urus tetap saja macet.



    Begitulah gambaran suasana Kota Pekanbaru pada beberapa hari ini. Semenjak pembangunan Fly Over  kemacetan di Kota Pekanbaru bertambah parah. Arus lalu lintas di jalan Sudirman dari arah Pelita Pantai menuju Simpang Tiga terpaksa dialihkan melewati jalan Gajah Mada dan jalan Diponegoro. Hal itu disebabkan di depan gedung Surya Dumai Jalan tidak berfungsi lagi karena pembangunan jembatan layang.

    Namun, keadaan itu mengakibatkan adanya pengalihan atau terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Walaupun pengalihan jalan tersebut telah dilakukan pada bundaran Tugu Pesawat tepatnya di  depat Kantor Polda Riau menjadi macet. Kemacetan yang ditimbulkan akibat pengalihan jalan, mencapai 1 kilometer.


    Beberapa petugas lalu lintas dari pihak  kepolisian terlihat sangat sibuk mengatur kemacetan di depan Polda Riau. Kemacetan yang terjadi ini bukan di akibatkan oleh pembangunan Fly Over ataupun perbaikan jalan semata.  akan tetapi kemacetan yang terjadi beberapa pekan ini di akibatkan oleh arus kendaraan  yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan.

    Menurut Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Eko Suprihanto melalui Kanit Patroli AKP Bambang yang langsung turun bersama beberapa anggotanya yang sedang mengatur lalu lintas di jalan sudirman dari arah Pelita Pantai menuju Simpang Tiga terpaksa dialihkan ke jalan alternatif.

    ia juga menambahkan,selama dua pekan akan dilakukan penutupan di dua titik jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Penutupan efektif di mulai pada pukul 11.00 WIb dan baru berakhir pada 24 Juni mendatang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penggalian kabel Telkom terkait proyek jalan layang. Penutupan dilakukan di arah keluar kota, persis di bundaran air mancur sampai di depan Agremedia. Bukan itu saja titik kedua penutupan dilakukan di jalan ujung Tuanku Tambusai.

    Pengalihan jalan ini disebabkan karena jalan putus di depan gedung Surya Dumai. “Kami mengharapkan masyarakat dapat memakluminya. Sedangkan jalan alternatifnya yang di pilih guna mengatasi kemacetan ini dari jalan gajah Mada terus ke Jalan Diponegoro lalu terus menuju jalan Pattimura,”terang Bambang.
   
    Menanggapi kemacetan yang terjadi di Kota Bertuah ini. Dony Yusrizon, pemerhati sosial Kota Pekanbaru mengatakan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentif.

    Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara peningkatan kapasitas, memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan, merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan. Serta meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover saja akan tetapi mengembangkan inteligent transport sistem.

    Selain itu juga harus adanya pembatasan kendaraan pribadi. Bentuk lain yang bisa dilakukan dengan cara  penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarif parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya.

    Sementara itu Yusriman (20), salah seorang pejalan kaki mengatakan kemacetan ini disebabkan karena pemakaian kendaraan pribadi yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan. ditambah lagi para pejabat kita yang sering menggunakan mobil dinasnya di luar jam kantor.Bangaimana tidak macet dibuatnya? Tidak salah masyarakat sangat kesal dengan kemacetan terus menurus hampir setiap hari. Dan solusinya jalan alternatif saja, padahal jalan alternatif itu yang dilakukan juga membawa macet.

    "Sudah tau macet, masih saja pakai kendaraan pribadi, mendingan jalan kaki,"ujar Yusriman salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Kota Pekanbaru.
   
    Hal senada juga di sampaikan oleh Erna (24), salah satu karyawan Bank BNI. Ia mengatakan seharusnya Pemerintah Kota, Provinsi Riau, Pekanbaru dan Dinas terkait menghimbau masyarakat untuk mengurangi pemakaian kendaraan pada saat jam-jam tertentu mungkin itu bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan ini.
   
     "Bukan tiba-tiba seperti ini, bangaimana masyarakat tidak kesal di buatnya. Karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan masalah pengalihan kemacetan di jalan Sudirman ke jalan Gajah Mada, Diponegoro dan Pattimuraini,"tutur teller Bank BNI ini.(Andre vetronius)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar